PART 5
Keesokan harinya seperti yang sudah dijanjikan ana dan syafa pergi
membeli kado untuk riyan.
Tokkk!!!Tokkkk!!Tokkkkk!!!! syafa mengetuk pintu rumah ana,tak berapa
lama kemudian mamah ana membukakan pintu.
“ehhh syafa,tumben maen,mau ketemu ana?”
“iya tante,ananya ada?” jawab syafa sambil mencium tangan mamah ana dan
tersenyum sopan
“ohh ada kok,baru aja selesai mandi. Ayo masuk”
“makasih tante” seraya ana mengikuti mamah ana yang masuk ke dalam
rumah
“langsung masuk ke kamar ana aja,tante mau ngelanjutin masak dulu di
dapur” kata mamah ana sambil berjalan ke dapur
“iya tante,makasih” syafa langsung menuju kamar ana dan mengetuknya.
Tak lama ana membukakan pintu dan mempersilahkan sayafa masuk “eh elo
fa,udah dateng. Ayo masuk “jadi lo mau beliin apa buat riyan?” tanya ana saat
syafa sudah duduk di kasurnya
“emmm apa yaaa,sweater aja kali yaa sama sepatu” jawab syafa
“oh okeee,terus kita mau cari dimana?”
“emmm gimna kalo kita ke tebet aja,kan disana banyak distro tuh.terus
kita ke taman puring cari sepatu”
“emmm boleh juga. Oke deh yuk berangkat” kata ana setelah dia siap
Mereka berdua lalu keluar kamar dan menghampiri mamah ana yang berada
di dapur “mah aku pergi dulu ya sama syafa. Mau cari kado buat riyan” ana pamit
dengan mamahnya
“bukannya ulang tahun riyan udah lewat ya na?” mamah ana bingung
“bukan untuk ulang tahun riyan,tapi buat hadiah anniversarry dia sama
syafa” jawab ana
“oohhhh. Dasar anak muda jaman sekarang”
“yaudah ya mah aku pergi dulu” ana lalu menciun kedua pipi mamahnya dan
mencium tangannya yang diikuti oleh sayafa
“iya hati-hati ya” mamah ana mengingatkan
“oke mah,assalamualaikum”
******
Setibanya di tebet ana dan sayfa langsung sibuk keluar masuk distro
untuk mencari sweater yang pas untuk riyan. Mereka memilih-milih sweater dengan
cermat,sesekali sayafa menanyakan pendapat ana tentang sweater pilihannya.
Terkadang ada sweater yang menurut syafa bagus tapi menurut ana itu nggak cocok
buat riyan.
“na,kalo yang ini gimana?” tanya syafa
“emmmm,kayaknya nggak deh. Warnanya terlalu gelap terus gambarnya juga
terlalu rame” jawab ana sambil memperhatikan sweater itu.
“oke deh” syafa menaruh sweater itu lagi
Hampir setengah hari mereka muter-muter untuk mencari sweater yang
sesuai dengan riyan. Sampai akhirnya mereka menemukan sweater yang menurut
mereka cocok bgt sama riyan
“na,gimana kao yang ini?” tanya syafa sambil menunjukan sweater
berwarna putih dengan gambar kartun one piece.
“nahhhh kalo yang ini oke banget,gue juga baru inget si riyan emang
lagi nyari sweater yang gamabr kartun one piece
“okeee,kalo begitu yang ini aja” lalu syafa langsung menuju kasir dan
membayarnya
Setelah selesai membayar lalu mereka langsung menuju taman puring untuk
berburu sepatu. Dan sesampainya disana mereka sibuk mencari-cari sepatu yang
cocok dengan riyan dan harganya juga bersahabat.
“fa gimana kalo yang ini aja” kali ini ana yang menanyakan pendapat
syafa
“emmmmm boleh juga warnanya juga bagus abu-abu metalik” syafa memberi
komentar
“gimana lo suka nggak?kalo gue sih terserah lo aja”
“kita cari-cari dulu deh baru kalo nggak dapet kita balik kesini lagi”
saran syafa
“oke deh” lalu mereka berdua melanjutkan pencarian mereka.
Cukup lama juga mencari-cari sepatu yang cocok dengan riyan. Syafa dan
ana udah capek banget muter-muter kaki mereka pegel perut mereka laper dan mereka
juga haus banget.
“aduuhh laper nih gue” keluh ana
“sama na,gue juga. Tapi tanggung nih bentar lagi ya na” syafa memohon
“oke deh”
Tak berapa lama kemudian syafa menemukan sepatu yang cocok untuk riyan
“na,gimana kalo yang ini?” tanya syafa sambil menunjukan sepatu nike
“up” berwarna hitam merah
“boleh juga,modelnya simple cocok buat riyan” ana meng-iyakan
“okedeh jadi yang ini aja ya” lalu syafa mulai menawar harga dengan
penjualnya. Untung si penjual gak susah buat diajak kerjasama. Setelah membayar
akhirnya mereka memutuskan untuk makan di salah satu mall terdekat. Sesampainya
di mall mereka langsung menuju sebuah restaurant.
“permisi,ada yang bisa dibantu” tanya seorang pelayan ketika mereka
telah duduk di salah satu kursi
“iya kita mau pesen makanan nih mba” jawab syafa
“mau pesan apa?”
“chicken cordon blue sama chocolate milk shake,kalo elo na?”
“gue samain aja deh sama lo fa”
“oh yaudah mba,pesenan yang tadi jadi dua ya”
“baik,tunggu sebentar ya” jawab si pelayan
Tak lama pesanan mereka datang dan mereka langsung berkonsentrasi pada
makanan mereka masing-masing. Setelah selesai makan mereka berjalan-jalan
sebentar di mall itu,saat mereka sedang berada di depan toko pernak-pernik
syafa melihat seorang cowok seperti dimas yang sedang berpegangan tangan dengan
cewek lain.
“na..naaaa lihat deh,itu dimas bukan sih?” syafa menunjuk ke arah cowok
yang mirip dimas itu
“mana?bukan kali,orang tadi dimas bilang hari ini dia dirumah” jawab
ana sambil mengikuti arah yang ditunjuk syafa
“tapi itu kayaknya dimas deh na,coba deh lo liat lagi yang bener” syafa
meyakinkan
Dan saat ana menajamkan penglihatannya dia kaget karna ternyata cowok
itu memang dimas dan dia bersama dengan cewek lain yang ana nggak kenal. Dan
parahnya lagi mereka itu mesra banget.
Sekarang dimas dengan cewek itu sedang berjalan,dimas merangkul
pinggang cewek itu dan sesekali mengusap lembut puncak kepala cewek itu. Syafa
dan ana terus membuntuti mereka sampai di foodcourt. Dimas dan cewek itu
mengambil tempat duduk,ana dan syafa juga duduk nggak jauh dari mereke
“fa menurut lo tucewek siapa ya?” tanya ana datar
“gue nggak tau na,gue takut salah ngomong” syafa lebih memilih diam
Ana juga terdiam sambil memperhatikan dimas yang sekarang sedang
memegang tangan cewek itu dan berbicara sambil menatap cewek itu. Ana sedang
berusaha mengerti perasaannya saat ini,dia nggak ngerti sama perasaannya
sekarang. Ana merasa sakit sedih cemburu. Tanpa buang waktu akhirnya ana
mengahmpiri dimas.syafa kaget saat ana sudah berdiri dan jalan kearah dimas.
“naa…ana tunggu,lo mau kemana?lo gila ya?” syafa menarik tangan ana
“gue mau nyamperin mereka fa,gue pengen tau tuh cewek siapa?” ana
berusaha melepaskan cekalan tangan syafa dan berhasil
“tapi na…..” saat syafa ingin mencegahnya ana sudah keburu berjalan ke
arah dimas
“hay dim” sapa ana
Dimas kaget dan langsung melepaskan genggaman tangannya,dia nggak bisa
ngomong dia masih kaget. Sementara caca bingung kenapa dimas jadi berubah gitu.
Caca emang tau dimas udah punya pacar tapi sayangnya caca nggak pernah tau muka
pacarnya dimas itu kayak apa.alhasil dia nggak tau kalo yang di depannya ini
pacar dimas.
“dim…hallloooooo dimas!!!” ana melambaikan tangannya di depan wajah
dimas karna cowok itu masih bengong dan keget. Akirnya ana mengalihkan
pandangannya ke cewek yang ada di depannya “hay,lo pacarnya dimas?” tanya ana
to the point
Caca yang nggak tau kalo ana itu pacar dimas menjawab dengan polosnya
“iya.lo siapa?temennya?” caca balik bertanya
Ana tersenyum ke arah dimas dan kembali melihat caca “iya gue temennya
dimas,kenalin nama gue ana” jawab ana sambil meyodorkan tangannya untuk
berjabat tangan dengan caca.
“gue caca” caca masih belum sadar kalau ana yang ada di depannya ini
adalah ana yang sama dengan pacar dimas. Lalu caca menjabat tangan ana.
“udah berapa lama sama dimas?” tanya ana lagi
“jalan 6bulan” jawab caca polos
Ana kaget mendengar itu,6 bulan???? Berarti selama 6 bulan terakhir ini
dimas selingkuh??? Ana bener-bener nggak percaya.
Dimas yang sudah sadar dan bisa mengendalikan emosinya langsung angkat
bicara “ana aku bisa jelasin semuanya,ini semua nggak kayak apa yang kamu
pikirin” dimas mencoba meyakinkan ana
“emang apa yang gue pikirin?” ana tersenyum sinis kepada dimas
Caca bingung mendengar itu dia Cuma bisa melihat dimas yang sedang
meyakinkan ana.
“aku sama dia nggak ada apa-apa na,kita cuma temen biasa. Kamu tau kan
kalo temen cewek aku tuh banyak banget” dimas nggak menyerah
Caca yang mendengar itu mulai panas dan dia nggak terima “ maksut kamu
apa? Cuma temen? Aku ini pacar kamu dimas. Lagian dia siapa kamu sih sampe
segitunya banget” caca mulai marah
“gue bukan siapa-siapanya dimas kok,tenang aja. Yaudah kalo gitu gue
balik duluan ya. Byeee!!!” ana berjalan meninggalkan dimas dan caca
Saat dimas ingin mengejar ana,caca mencekal tanganya”kamu mau kemana?”
tanya caca
“mau ngejar ana” jawab dimas cepat
“emang dia siapa kamu sih?Cuma temen kok sampe segitunya”
“ dia ana pacar aku caca!!!!!” jawab dimas dengan muka yang benar-benar
sudah marah
Caca kaget tapi sedetik kemudian dia tersenyum,senyum sinis “oh pantes,
bagus deh kalo gitu” jawab ana santai
“maksut kamu?” dimas bertanya
“ya bagus jadi kan sekarang aku bisa jadi pacar kamu bukan selingkuhan
kamu lagi”
Dimas kaget “apa-apaan sih kamu,aku nggak bakal putusin ana. Aku sayang
sama dia”
“sayang?kamu bilang sayang?kalo kamu sayang kamu nggak mungkin
selingkuh sama aku”
Telak!!! Ucaapan caca sukses membuat dimas jatuh terduduk lemas. Caca
yang melihat itu hanya senyum,senyum yang susah diartikan.
Sementara itu ana terus berjalan menghampiri syafa yang menunggunya.
Setelah dia sudah berada di samping syafa dia langsung mengajak syafa pulang.
Sebenarnya tadi saat dia mengahmpiri dimas dia sudah ingin menangis,dia udah
nggak kuat. Tapi ana mencoba sekuat tenaga untuk menahan tangisnya,dia nggak
mau kelihatan lemah di depan dimas.
Tapi itu nggak berlangsung lama,saat dia sudah masuk ke dalam taxi dia
langsung menangis sejadi-jadinya sampai-sampai supir taxi itu bingung. Lalu
syafa yang sedari tadi hanya diam setelah memberi tahu alamat rumah ana
langsung menyuruh supir itu untuk menjalankan taxi-nya.
“gue marah fa,marah” ana berbicara sambil menangis
“sabar ya na,sabar” syafa hanya bisa mengelus punggung ana. Dia nggak
tau harus gimana lagi karna dia juga masih shock.
Sepanjang perjalanan ana terus menangis,dan syafa hanya bisa mencoba
menenangkannya. Tidak lama kemudian taxi itu berhenti di depan rumah ana.
“lo yakin gamau gue temenin na?” tanya syafa khawatir
“yakin gue nggak apa-apa kok fa” ana memaksakan tersenyum
“yaudah deh” syafa nggak bisa memaksa
“oke,thanks ya fa” ana keluar dari taxi
“iya na,lo hati-hati ya”
Ana lalu menutup pintu taxi dan menunggu sampai taxi itu menghilang di
tikungan. Setelah taxi itu menghilang ana berjalan lemas masuk ke dalam
rumahnya. Saat melewati ruang tv ana menghembuskan nafas lega karena mamahnya
tidak ada disana dan dia tidak harus bersusah payah mencari jawaban karena
matanya sekarang sudah bengkak dan merah banget. Ana langsung masuk kamar dan
menuju tempat tidurnya,dan dia kembali menangis mengingat kejadian tadi siang.
Tidak lama kemudian ana tertidur,dengan mata yang bengkak hidung yang merah dan
raut muka yang benar-benar sedih siapa saja yang melihat itu pasti tau kalau
ana habis menangis. Hari itu adalah hari yang melelahkan buat ana.
******
Hari Minggu Pukul
09:00
Riyan masih terlelap di tidurnya dia sedang bertamasya di alam bawah
sadarnya dan sedang terhipnotis oleh mimpi indahnya. Tapi seketika saja mimpi
indahnya terganggu ketika ponselnya menjeritkan lagu “Like A G6” dari Far East
Movement
Sayup-sayup riyan mendengar poselnya berbunyi. Dengan mata yang masih
tertutup dia meraba-raba meja kecil di damping tempat tidurnya dan mencari
benda yang sukses membangunkan dia dari tidurnya. Dan dia juga merutuk orang
yang sudah menggangu mimpi indahnya itu.
Akhirnyaa dia menemukan benda yang dia cari,dengan mata yang sudah
setengah terbuka dia mencoba melihat layar ponselnya riyan ingin tahu siapa yg
menelfonnya pagi-pagi gini. Dan ternyata di layar tertulis “Kasyafa Ahzia Putri
is calling”. Kening riyan berkerut tanda dia bingung ‘ngapain syafa pagi-pagi
nelfon gue’ pikir riyan bingung.
******
Sementara itu seorang cewek manis yang sedang duduk di pinggir tempat
tidurnya terlihat sangat senang sekali. Yap syafa memang sedang senang pagi
itu,tau kenapa?tau?tau???? karena hari itu adalah……………hari itu adalah tepat
8bulan dia berpacaran dengan riyan!!!.
Nggak kerasa udah 8bulan dia menjalani hubungan dengan riyan,walaupun
dia ngerasa riyan cuek banget sama dia tapi itu nggak ngurangin rasa sayang dia
ke riyan,SYAFA SAYANG BANGET SAMA RIYAN!!SAYANG BANGET!!!BANGET!!!BANGET!!!.
Syafa langsung menyambar ponsel yg digeletakan di tempat tidurnya,dia
langsung mencari-cari nama di kontaknya dengan semangat setelah ketemu dia
langsung menekan tombol hijau di ponselnya dan seketika di layar itu tertulis
“Calling Riyandi Pradipta”. Di dalam hati syafa berkata ‘hemm kira-kira riyan
inget nggak ya sama hari ini,semoga aja dia inget’. Dengan sabar syafa menunggu
sampai telfon itu diangkat ‘pasti riyan masih tidur deh’ batin syafa saat
telfonnya tidak dijawab oleh riyan ‘dasar kebo’ batin syafa lagi.
******
“halooo” riyan mengangkat telfon itu dengan suara serak khas orang
bangun tidur
“baru bangun ya kamu?” tanya syafa
“iya nih,tadi malem abis begadang”
“jangan kebanyakan begadang yan gabagus buat badan kamu”
“hehehehe abis tadi malem film-film di tv bagus” riyan hanya
cengengesan
“hemm dasar,yaudah sana mandi dulu”
“ntar aja deh,aku masih ngantuk nih” jawb riyan malas
“emmm yan kamu inget nggak ini tgl berapa?” syafa memancing
“nggak,emang tgl berapa?” tanya riyan tanpa dosa
Raut muka syafa langsung berubah dia langsung terlihat sedih “tgl 8”
jawab syafa singkat
Sementara riyan masih belom ngeh kalau hari ini itu dia anniv “ohhhh,terus
kenapa kalo tgl 8?” riyan bertanya masih sangat polos
Syafa mencoba menahan air matanya “nggak ada apa-apa kok,yaudah aku mau
sarapan dlu ya dahhhh” sayafa langsung mematikan telfon karna dia udah nggak
sanggup lagi menahan tangis.
“aneh” jawab riyan lalu melanjutkan tidurnya
******
Malam ini ana sudah keliatan membaik,matanya juga sudah tidak terlalu
bengkak. Saat tadi pagi mamahnya menanyakan kenapa mata ana bisa bengkak dan
merah begitu ana Cuma menjawab sekenanya dia bilang matanya habis dikencingin
kecoa sementara mamahnya yang mendengar itu hanya bisa tertawa dan menggeleng
saja. Sebenarnya ana kesal karna mamahnya menertawakannya tapi dia juga
bersyukur karna mamahnya percaya dan nggak curiga kalo dia itu berbohong.
Saat ana sedang asyik-asyik menonon tv,tiba-tiba pintu rumahnya di
ketuk. Ana lalu beranjak menuju pintu dan membukanya dan betapa kagetnya dia
saat mengetahui siapa yang mengetuk pintu itu. Ternyata dimas yang datang.
“hay na” ucap dimas saat ana membuka pintu
“mau apa lagi?” tanya ana jutek
“mau maen aja,aku kangen sama kamu” dimas denga PD berbicara seperti
itu
Ana tersenyum sinis mendengar perkataan dimas “kangen?sama gue?nggak
salah?sama caca kali”
Dimas kaget dia nggak nyangka kalo ana bisa ngomong gitu “sama
kamu,bukan dia”
“gausah sok aku-kamu deh,kita tuh sekarang udah nggak ada hubungan
apa-apa lagi” ucap ana santai
“maksut kamu apa sih?aku nggak mau putus na,aku sayang sama kamu”
“sayang?palo lo peyang!!!”
“naa aku serius,aku nggak mau putus”
“tapi gue mau kita putus,terserah lo setuju atau nggak mulai sekarang
gue nggak nganggep lo pacar gue lagi” ucap ana tegas dan terlihat kilatan marah
di matanya
“tapi na,aku bener-bener sayang sama kamu” dimas menggenggam tangan ana
Ana mencoba melepaskan “sayang?lo bilang sayang?6 bulan lo bohongin
gue,lo selingkuh. Kayak gitu yang lo bilang sayang?hah?!!!!” ana mulai naik
emosinya
“maaf aku khilaf” dimas menatap mata ana
Tapi ana menantang tatapan maaf itu dengan tatapan benci “khilaf?!!sampe
6buln?!!” ana bertanya dengan nada mengejek “sekarang mending lo pulang karna
gue udah muak liat muka lo dan gue udah gak mau liat muka lo lagi!!!!” ana
melepaskan genggaman tangan dimas
“na plesase kasih aku kesempatan lagi” dimas memohon
“sorry nggak bisa,sekarang mending lo pulang daripada gue teriak biar
nyokap gue keluar dan dia ngusir lo dari sini”
Dimas sadar dia nggak bisa memaksa ana dan dia sadar kalau ini memang
kesalahannya.dia yang menciptakan masalah ini jadi dia juga yang harus
menanggung resikonya. Akhirnya dengan berat hati dimas berjalan
keluar,sementara ana langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. Setelah
itu dia langsung berlari ke kamarnya dan mengunci pintunya,ana bersandar di
balik pintu dan seketika dia meluruh jatuh terduduk dan kembali menangis.
******
Syafa yang masih sedih karena sampai malam ini riyan juga belum ingat
kalau hari ini adalah hari jadi mereka. Tanpa pikir panjang dia langsung
mengambil ponselnya dan mengetik sms dengan cepat lalu mengirimnya. Syafa emang
nggak beraharap di balas karna dia tau orang yang tadi dia sms itu juga sedang
punya masalah tersendiri,tapi dia hanya ingin mencurahkan isi hatinya dan itu
sudah cukup membuat dia tenang.
******
Ana yang sedang asyik-asyik menangis tiba-tiba saja menghentikan
tangisnya saat ponselnya berdering tanda ada sms masuk. Dia langsung mengambil
ponselnya dan membaca isinya.
From: 0899******** (Kasyafa Ahzia Putri)
Messages: anaaaaaaaa!!! Gue kesel sama riyan. Masa dia lupa kalo hari
ini hari jadi kita,dari pagi dia nggak ngucapin apa-apa malah pas tadi pagi gue
telfon dia nggak inget tanggal berapa. Aaaaaaa riyan jahat na L padahal gue
berharap dia ngucapin duluan. Yaudah deh segitu dulu ceritanya. Eh iya lo
gimana?udah baikan kan? Jangan sedih terus ya.sekarang lo nggak sendiri
sedihnya soalnya gue juga lagi sedih nih hehehehe. Eh iya lo jangan ingetin
riyan yaa,gue pengen dia inget sendiri. Na tau nggak? Tapi jangan bilang
siapa-siapa ya,gue sayang banget sama sahabat lo itu hehe.
Setelah ana membaca sms itu,dia hanya bisa tersenyum kecut. Lalu dia
menelfon seseorang yang sudah membuat syafa galau.
“haloo” jawab suara di sebrang sana
“heh elo tuh keterlaluan banget ya,lo nggak inget apa ini tgl berapa?”
ana langsung memarahi dimas
“lo kenapa sih nelfon tapi marah-marah. Inget apa? Emang ini tgl
berapa?” tanya riyan bingung
“aduuuhhhh elo tuh ya,ini tuh tgl 8 riyan”
“terus kenapa kalo tgl 8?emang ada apa?” tanya riyan santai,dia masih
bingung
“INI TUH HARI JADI LO SAMA SYAFA. HARI INI TUH LO ANNIV KE 8 BULAN
RIYAAAANNNNN!!!!” ana sampai berteriak karna dia gemes banget sama cowok satu
ini.
“hah?serius lo?” riyan kaget
“coba aja lo liat tanggalan” jawab ana gemas
Riyan lalu melihat tanggalan dan sedetik kemudia dia langsung memaki
dirinya sendiri “sorry gue lupa na,syafa cerita ke elo ya?”
“gausah bilang sorry sama gue tapi sama syafa. Iya tadi dia sms
gue,sebenernya dia bilang gue gaboleh ngingetin lo tapi kalo gue nggak ingetin
lo,lo mana bakal inget” ana nyerocos panjang lebar
“oke oke gue telfon syafa sekarang,byee!!!” riyan langsung menutup
telfonnya.
******
Setelah menutup telfonnya,riyan langsung menelfoh syafa. Dia meminta
maaf dan mencari alasan yang tepat. Dia berbohong,riyan bilang dia hanya ingin
menjahili syafa,riyan bilang dia sebenarnya ingat kalau hari ini mereka anniv
Cuma dia ingin bikin kejutan buat syafa. Dengan segala kemampuannya akhirnya
riyan bisa meyakini syafa dan dia berjanji akan menjemput syafa sepulang
sekolah besok.
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar