Halaman

FE

FE

Minggu, 18 Desember 2011

DILEMA #4


PART 4


KRIIIIIIINNNNNNNGGGGGGG……………..!!!!!!!!!!!!!!
Bell tanda pulang sekolah sudah menjerit nyaring,tanda bahwa jam pelajaran terakhir yang amat sangat berat sudah berakhir dan murid-murid bisa bernafas dengan lega. Begitu juga dengan ana yang dari tadi sudak pusing dan merasa kalau sebentar lagi otaknya mau pecah karena harus belajar ticketing selama 4jam pelajaran nonstop!!!
Ana lalu merapikan peralatan sekolahnya dan memasukan semuanya ke dalam tas sekolah. Lalu ana mengambil ponsel di kantong tas sekolahnya dan mengeceknya ‘nggak ada sms atau telfon dari dimas mungkin dia belum jemput kali ya’ pikir ana. Lalu dia menekan tombol-tombol di ponselnya dan mengetik sms untuk dimas

To: 0813*******(Ardimas Brawijaya Oktaviano)
Messages: jadi jemput aku nggak?

Sent…….

Setelah mengirin sms itu ana langsung keluar kelas menuju gerbang.
“na!!” tiba-tiba saja dari belakang ada yang menepuk pundak ana
“astagfirullah” ana kaget dan langsung menoleh ke belakang,dan ternaya itu teman sekelasnya ira “elo ra!ngagetin gue aja,untung gue gapunya penyakit jantung” ana balas memukul bahu ira
Yang di pukul malah cengengesan aja “hehehe….maaf na” ira meminta maaf sambil membentuk huruf V di tangan kanannya “pulang bareng nggak?” tanya ira
Ana yang melihat itu Cuma bisa geleng-geleng kepala “nggak,hari ini gue dijemput dimas ra. Lo balik sendirian gapapa kan?”
“oh mau ngerayain stahunan lo sama dia ya?” ira malah bertanya balik “yaudah deh gue balik sendiri aja”
“ehehehe tau aja ira,tapi besok kita pulang bareng kok ra” ana hanya nyengir mendengar pertnyaan ira
“oke deh na,kalo gitu gue balik duluan yaa dadaaahhh..!!! have fun ya na!!!” ira berjalan menuju gerbang sambil melambaikan tangan ke arah ana
“daaahhhh!!!! Thanks ra” ana membalas melambaikan tangan.
Saat ana sudah sampai di gerbang tiba-tiba saja ponselnya bergetar tanda ada sms masuk,saat dia melihat dari dimas.

From:0813******(Ardimas Brawijaya Oktaviano)
Messages: iya aku jadi jemput kamu tapi agak telat,soalnya lagi ada pengumuman di sekolah. Kamu jangan kemana-mana tunggu aku di halte depan sekolah kamu ya,oke. See you”

Setelah membaca sms itu,ana tidaj membalas sms dari dimas dia langsung mengambil dari earphone dari tasnya dan memasangnnya di ponsel setelah earphone itu terpasang dia lalu memakainya di telinga dan menyetel musik yang ada di playlist sambil menunggu dimas menjemput.

******
Sementara itu disekolah dimas……………..

KRIIIIIIINNNNNNNNNNNGGGGGGGGG………!!!!!
Bell sekolah sudah berbunyi nyaring dan semua murid mulai memasukan peralatan sekolahnya ke dalam tas walaupun guru yan mengajar masih mencatat di papan tulis. Mereka nggak perduli karna mereka udah muak sama pelajaran yang mengaharuskan mereka mengahapal tentang alajabar,logaritma,statistika dll itu.
Dimas juga sama seperti teman-temannya yang lain,dia langsung memasukan peralatannya ke dalam tas bahkan tanpa merapihkannya terlebih dahulu. Maklum soalnya dimas udah janji mau jemput ana buat ngerayain hari jadi mereka yang ke 1tahun. Setelah semua peralatan sekolahnya dimasukan dan guru yang menagajar sudah keluar kelas dimas langsung  berjalan menuju pintu kelas,tapi tiba-tiba saat dia baru keluar kelas cewek yang tadi dijemput oleh dia sudah menunggu di depan kelas dan tersenyum saat melihat dimas.
“hay,yuk pulang” kata cewek itu sambil menggandeng tangan dimas
“aduhh maaf banget ya ca,aku gabisa ngenterin kamu pulang. Aku udah ada janji sama ana” dimas berbicara dengan nada yang dibuat se-menyesal mungkin
Caca cewek yang menjadi selingkuhan dimas langsung berubah mimik mukanya “lho kok gitu?biasanya juga nganterin aku pulang dulu kan?” tanya caca jutek
“iya tapi maaf banget hari ini gabisa aku harus langsung jemput dia,ini aja udah telat”
“nggak mau tau,pokoknya kamu harus anter aku dulu. Kalo nggak……” caca menggantung kalimatnya “kalo nggak aku bakal kasih tau dia kalo aku pacar kamu juga” caca mengancam
“jangan ca,jangan” dimas ketakutan “oke aku anter kamu pulang,tapi aku nggak mampir ya” dima akhirnya nyerah dan dia bersedia mengantar caca pulang.
“yess….gampang benget sih begoin si dimas” batin caca dalam hati.
Akhirnya caca dan dimas puang bersama-sama. Setelah sampai tempat parkir dimas buru-buru mengambil dan menyalakan mesin motornya,dia langsung memberi helm kepada caca. Lalu dimas mengendarai motornya dengan keceptan tinggi karna dia sudah telat.

******

Dia bolak-balik melihat jam tangannya dan melongokan kepalanya ke jalan untuk melihat apakah ada tanda-tanda bahwa dimas sudah sampai,tapi sampai hampir 1jam orang yang ditunggu juga belum datang. Sekolahnya juga sudah sepi tinggal anak-anak yang ada ekskul di hari itu saja yang masih berada di sekolah,angkutan umum yang ke arah rumahnya sudah lewat berkali-kali. Ana sudah bosan,lalu dengan cepat dia mengetik sms untuk dimas yang isinya menanyakan dimas ada dimana dan dia jadi nggak jemput ana lalu ana mengirim pesan itu.
Sekitar 10 menit kemudia saat ana sedang asyik mendengarkan lagu lewat earphonenya,tiba-tiba saja dia melihat sepasang sepatu yang sudah sangat dikenalnya. Sepasang sepatu quick silver berwarna hitam mengkilap berada di depannya “riyan?” kata ana dalam hati sambil melihat siapa cowok itu apakah benar riyan atau bukan. Saat ana mendongakkan kepalanya dan melihat cowok itu,cowok yang sekarang malah duduk disamping ana malah cengengesan memamerkan giginya yang rapi.
“elo yan?ngapain disini?” tanya ana bingung. Riyan dan ana memang berbeda sekolah. Riyan bersekolah di STM PUTRA BANGSA sementara ana bersekolah di SMIP ATLANTICA.
Riyan yang ditanya seperti itu Cuma garuk-garuk kepala,karna dia emang bingung mau jawab apa “gapapa tadi kebetulan lewat sini,terus liat lo duduk sendirian di halte jadi gue samperin aja.” Riyan berbohong jelas-jelas dia kesana kerana mau jemput ana soalnya dia kangen udah 2hari nggak ketemu ana “lagi nunggu siapa?” tanya riyan
Ana bingung mendengar jawaban riyan soalnya sekolah dia sama sekolah riyan beda arah jadi nggak mungkin kalo kebetulan lewat “alah bilang aja lo kangen sama gue,iya kan?” jawab ana sambil ketawa “hue lagi nunggu dimas nih,dia mau jemput gue katanya tapi sampe jam segini belom dateng juga”
Dalam hati riyan berkata ‘tau aja kalo gue kangen sama lo na’ tapi dia gaberani bilang soalnya tadi ana bilang dia meu dijempu dimas,hati riyan langsung cemburu dengernya tapi dia gamungkin nunjukin itu “ohh yaudah kalo gitu,gue temenin deh sampe dimas dateng”
“thanks yan” ujar ana sambil memasukan earphone kedalam tasnya karna dia sudah tidak membutuhkan itu lagi soalnya udah ada riyan yang bakal jadi temen ngobrol dia.
Ana dan riyan terlibat dalam pembicaraan seru sesekali mereka tertaw geli dan sesekali pula mereka saling memukul satu sama lain. Tanpa ana tahu sebenernya didalam hari riyan sedang berharap kalau dimas ngga jadi jemput ana dengan begitu dia bisa pulang bareng ana.
Tapi sayang dewi fortuna belum berpihak kepada riyan karna nggak lama kemudian dimas datang,dan langsung menghampiri mereka
“hay” dimas menyapa mereka
“hay dim” ana langsung berdiri begitu melihat dimas
“hay dim’ riyan langsung ikut berdiri dan langsung ber-toss ria dengan dengan dimas
“hay yan,udah lama?” tanya dimas sambil menyambut toss-an riyan
“lumayan dim,nih abisan cewe lo gamau ditinggal sendirian” riyan mengejek ana
“ihh apaan,bohong tuh dia,orang tadi dia sendiri yang nyamperin aku kesini” ana membantah omongan riyan
“udah,udah yang penting kau nggak sendirian nunggunya. Thanks ya yan udah mau nemenin ana” dimas berterimakasih sambil merangkul pundak ana
Riyan mulai panas melihat itu,dia lebih baik pergi dari ditu secepatnya sebelum dia tambah cemburu lagi “selo aja dim,yaudah gue balik duluan ya byee!!” riyan berjalan meninggalkan halte
“lhoo yan.,lo nggak mau ikut kita?” ana bertanya
“ya nggak lah,masa gue mau ngerecokin orang pacaran sih’ jawab riyan tanpa menengok kebelakang dan langsung naik ke motornya
“oh yaudah deh” ana agak sedikiti kecewa karena riyan gabisa ikut
“yaudah gue cabut ya,have fun lo berdua” riyan lalu menyalakan motornya dan pergi
“byeee yannn!!!!!” dimas berteriak sambil melambikan tangan “yuk kita berangkat ntar pulangnya kesorean lagi” dimas lalu menggandeng tangan ana dan menuntun ana ke motornya. Setelah ana sudah naik ke boncengan dan memakai helmnya,dimas langsung menyalakan mesin motor dan pergi meninggalkan halte itu
Selama perjalanan menuju salah satu mall di jakarta ana dan dimas hanya diam,mereka larut dalam pikiran mereka masing-masing. Dimas yang masih dengann rasa bersalahnya dan ana yang masih sedikit kecewa karena riyan nggak mau ikut jalan bareng mereka.
Sekitar 20menit mereka sampai di sebuah mall,setelah memarkir motornya merek langsung aik kelantai yang paling atas karena mereka ingin menonton. Sesampainya di bioskop mereka langsung membeli tiket dan pilihan mereka jatuh kepada film drama romantic. Setelah membeli pop corn dan minuman mereka langsung masuk ke studio yang sesuai dengan yang ada di tiket mereka,dan saat mereka masuk ternyata sudah gelap dan film akan segera dimulai.

******

Sementara itu riyan yang sudah sampai di rumahnya,langsung masuk kamar dan melempar diri ke tempat tidurnya. Riyan menatap langit-langit kamarnya yang berwarna biru dan berlukiskan langit dengan awan-awan yang indah.
“sial!!!kenapa tadi si dimas harus dateng sih,padahal kan gue udah berdoa supaya dia nggak dateng. Ehhh dia malah nongol nggak tau apa gue lagi kangen sama ana” riyan ngedumel sendiri “hemm…kira-kira mereka lagi ngapain ya sekarang,emmm ana sedih nggak ya tadi gue nolak buat ikut,emmm ana seneng nggak ya jalan sama dimas” riyan mulai bertanya-tanya sendiri,sampai akhirnya dia merutuk dirinya sendiri “bego banget sih gue,ana gamungkin sedih lah gue nggak ikut kan dia mau ngerayain hari jadian dia sama dimas,ana juga pasti senenglah jalan sama dimas kan dia udah lama gaketemu dimas,ana sekarang pasti lagi seneng-seneng sama dimas dan lupa sama gue,iya pasti” riyan mengambil keputusan sendiri yang sebagian besar tidak benar.
Saat riyan masih terlarut dengan pikirannya dan dengan asumsi bahwa ana sedang bersenang-senang dan lupa sama dia,tiba-tiba saja ponsel yang ditaruh disaku celananya bergetar tanda ada sms masuk. Riyan langsung mengambil ponselnya dan membaca nama pengirim yang tertera di layat ponselnya “dari syafa” batin riyan,lalu membuka sms itu dan membaca isinya
From: 0899******** (Kasyafa Ahzia Putri)
Message: yan udah pulang belom?
Singkat padat dan jelas banget sms dari syafa,dengan cepat riyan langsung membalas smsm itu
To: 0899******** (Kasyafa Ahzia Putri)
Message: udah kok fa,ini malah udah dikasur hehe kamu udah pulang?
Nggak lama ponsel riyan bergetar lagi,dia langsung membuka pesan itu dan membacanya
From: 0899******** (Kasyafa Ahzia Putri)
Message: udah juga kok,baru aja nyampe. Kamu udah makan siang belom? Kalo belom makan dulu sana.
Riyan tersenyum membaca sms itu,lalu  langsung membalasnya
To: 0899******** (Kasyafa Ahzia Putri)
Message: udah aku udah makan siang tadi,kamu udah? Fa aku ngantuk,aku tidur siang dulu ya byeeee love you :*
Setelah mengirim pesan itu riyan langsung membenarkan posisi tidurnya karna dia cape banget dan lagi pengen istirahat. Lalu ponselnya bergetar lagi dan riyan langsung membaca isi sms yang pasti dari syafa itu
From: 0899******** (Kasyafa Ahzia Putri)
Message: ini aku baru mau makan yan. Oke have a nice rest ya yan,love you more J
Setelah membaca sms itu riyan langsung tertidur

******
“dim aku laper nih,makan yuk” ana memegangi perutnya yang memang sudah kelaparan
Melihat ekspresi muka ana yang lucu dimas langsung mengusap puncak kepala ana “yuk aku juga laper nih,kita mau makan apa?” tanya dimas
“emmmm…..aku mau pizza aja deh,gamau makan nasi” kata ana masih memegangi perutnya
“oke yukk kita makan” dimas merangkul ana dan mereka berdua berjalan menuju tempat penjual pizza
Sesampainya di tempat penjual pizza mereka langsung memilih tempat duduk yang berada di pojok dan memesan pizza yang mereka inginkan. Setelah pesanan mereka datang ana langsung memakan dengan lahapnya karna dia emnag lagi kelaparan tingkat gunung merapi *lebay*. Dimas Cuma bisa geleng-geleng kepala liat tingkah ana dan akhirnya dia juga ikut-ikutan ana memakan pizza dengan lahapnya,setelah selesai makan dan sudah kenyang pastinya dan sudah bayar juga mereka keluar counter pizza itu
“mau kemana lagi nih kita?” tanya dimas
Ana melihat jam tangannya dan keget ketika tau bahwa itu sudah jam 5 sore “haha?!!!udah jam 5? Wahh gawat bisa-bisa aku dimarahin mamah nih,kita pulang aja yuk”
“oke deh kita pulang” dimas langsung mengiyakan permintaan ana dan mereka pun berjalan enuju parkiran.
Setelah keluar dari area parkir mall tersebut dimas langsung melajukan motornya menuju rumah ana. Tidak sampai 30 menit mereka sudah sampai di depan rumah ana,ana langsung turun dan melepaskan helmnya “makasih ya dim buat hari ini,aku seneng banget” ucap ana sambil tersenyum
“sama-sama ya na,aku juga seneng banget” dimas lalu mengecup lembut kening anaa “yaudah aku pulang ya,maaf nggak bisa mampir salam aja ya buat mamah kamu”
“iya nggak apa-apa kok,yaudah kamu hati-hati ya”
“iya na daaaaahhhh!!!!” dimas lalu menjalankan motornya dan menghilang dibalik tikungan
Setelah ana tidak melihat motor dimas lagi,dia langsung masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kamarnya.

******
Ana yang sudah bersiap-siap ingin tidur karan sumaph dia capek banget hari ini,karena itu walaupun jam dikamarnya menunjukan baru pukul 20.00 dia sudah memutuskan untuk tidur. Tapi saat dia baru saja ingin memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya menjeritkan ringtone yang menandakan bahwa aga telfon masuk. Ana langsung mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelfonnya,ternyata syafa yang menelfon langsung saja ana mengangkat telfon itu
“halo fa” kata ana mengawalai pembicaraan
“halo na” jawab syafa
“ada apa nih malem-malem telfon gue?tumben banget” ana bertanya
“nggak ada apa-apa kok,Cuma kangen aja sama lo hhehe”
“wahhhh kalo itu sihgue udah nggak kaget,gue emang nangeinin kok orangnya hahaha” ana membetulkan posisi tubuhnya yang tadinya tiduran menjadi duduk dengan punggung yang dia sandarkan di kasur
“ah elo mah bisa aja,penyakit over confident lo bukannya ilang malah nambah ya hahaha”
“bbuaaahahahaahahaha!!!!!”ana ketawa ngakaka
“sebenernya gue pengen cerita sih sama lo na” akhirnya syafa mengatakan maksut sebenernya
“cerita apa nih?” sebenrnya ana yakin pasti syafa mau cerita tentang riyan
“emmm tentang riyan” syafa emang udah biasa cerita tentang semua perasaannya ke riyan itu sama ana,ngggak ada yang ditutupin lagi sama syafa kalo udah cerita tenrang riyan ke cewek stu itu
“wahh kenapa lagi anak kunyuk satu itu?” ana mencoba bersikap wajar
“gini naaa,hari mingu nanti kan gue 8bulan sama riyan rencananya gue pengen beliin dia sesuatu gitu. Lo tau nggak dia sekarang lagi mau apa?” syafa langsung to the point
“minggu? Dua hari lagi doong? Kok mepet banget sih fa?”
“iya nih sorry ya,makanya gue tanya langsung ke elo. Elo tau nggak riyan lagi kepengen apa?”
“setau gue sih riyan lagi kepengen sepatu sama jacket kulit fa” ana memberitahu syafa
“kalo besok lo temenin gue nyari sepatu sama jaket mau nggak? Lo kan tau selera riyan kayak gimana”
Ana berpikir sejenak “emmm oke deh,besok gue juga free kok” ana akhirnya menyetujui
“thanks na,oh iya tolong jagain riyan ya na” pinta syafa
“maksutnya?” ana nggak ngerti sama ucapan syafa
“gue ngerasa dia mulai ngejauh akhir-akhir ini,dia lebih cuek na. gue takut dia lagi suka sama cewek laen”
Deg!! Ana langsung kaget dan gelagapan dia nggak bisa ngomong apa-apa
“naaa halooooo anaaaa,,,lo masih hidup kan?” syafa memanggil ana karna tidak ada jawaban
Ana tersadar dan menjawab dengan terbata-bata “ahh…iii..yyyaaaaa fa gue pasti  bakal jagain riyan buat lo”
“lo kenapa sih na?kok jadi gagap begitu?” syafa heran dengan perubahan ana
“ahh nggak gapapa kok fa,pokoknya lo tenang aja ya gue pasti bakal jagain riyan buat lo” ana mencoba meyakinkan syafa
“ohhh,oke deh thanks ya na lo emang the best. Oke sampe ketemu besok ya”
“sama-sama fa,oke byeeee”
Setelah telfon ditutup ana langsung terdiam kata-kata syafa kembali terngiang di telinganya. Syafa bilang riyan sekarang berubag dia jadi lebih cuek,ngejauh dan yang paling parah syafa curiga kalo riyan lagi suka sama cewek lain.
“Tuhannnnn gimana ini?gimana kalo syafa tau cewek yang lagi di sukain riyan itu gue” tanpa sadar butiran-butiran bening mulai membasahi pipi syafa. Dia benar-benar merasa bersalah sama syafa dia ngerasa kalo dia itu orang paling jahat di dunia. Syafa udah percaya banget sama dia tapi dia malah mengkhianati kepercayaan syafa itu. Ana menangis tanpa suara malam itu hanya tetesan air mata yang terus mengalir yang menandakan kalau dia sedang menangis,setelah lelah menangis akhirnya ana tertidur. Di wajahnya terlihat jelas penyesalan yang sangat dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar