PART 4
KRIIIIIIINNNNNNNGGGGGGG……………..!!!!!!!!!!!!!!
Bell tanda pulang
sekolah sudah menjerit nyaring,tanda bahwa jam pelajaran terakhir yang amat
sangat berat sudah berakhir dan murid-murid bisa bernafas dengan lega. Begitu
juga dengan ana yang dari tadi sudak pusing dan merasa kalau sebentar lagi
otaknya mau pecah karena harus belajar ticketing selama 4jam pelajaran
nonstop!!!
Ana lalu merapikan
peralatan sekolahnya dan memasukan semuanya ke dalam tas sekolah. Lalu ana
mengambil ponsel di kantong tas sekolahnya dan mengeceknya ‘nggak ada sms atau
telfon dari dimas mungkin dia belum jemput kali ya’ pikir ana. Lalu dia menekan
tombol-tombol di ponselnya dan mengetik sms untuk dimas
To: 0813*******(Ardimas Brawijaya Oktaviano)
Messages: jadi jemput aku nggak?
Sent…….
Setelah mengirin sms itu ana
langsung keluar kelas menuju gerbang.
“na!!” tiba-tiba saja dari belakang
ada yang menepuk pundak ana
“astagfirullah” ana kaget dan
langsung menoleh ke belakang,dan ternaya itu teman sekelasnya ira “elo
ra!ngagetin gue aja,untung gue gapunya penyakit jantung” ana balas memukul bahu
ira
Yang di pukul malah cengengesan aja
“hehehe….maaf na” ira meminta maaf sambil membentuk huruf V di tangan kanannya
“pulang bareng nggak?” tanya ira
Ana yang melihat itu Cuma bisa
geleng-geleng kepala “nggak,hari ini gue dijemput dimas ra. Lo balik sendirian
gapapa kan?”
“oh mau ngerayain stahunan lo sama
dia ya?” ira malah bertanya balik “yaudah deh gue balik sendiri aja”
“ehehehe tau aja ira,tapi besok kita
pulang bareng kok ra” ana hanya nyengir mendengar pertnyaan ira
“oke deh na,kalo gitu gue balik
duluan yaa dadaaahhh..!!! have fun ya na!!!” ira berjalan menuju gerbang sambil
melambaikan tangan ke arah ana
“daaahhhh!!!! Thanks ra” ana
membalas melambaikan tangan.
Saat ana sudah sampai di gerbang
tiba-tiba saja ponselnya bergetar tanda ada sms masuk,saat dia melihat dari
dimas.
From:0813******(Ardimas Brawijaya
Oktaviano)
Messages: iya aku jadi jemput kamu
tapi agak telat,soalnya lagi ada pengumuman di sekolah. Kamu jangan kemana-mana
tunggu aku di halte depan sekolah kamu ya,oke. See you”
Setelah membaca sms itu,ana tidaj
membalas sms dari dimas dia langsung mengambil dari earphone dari tasnya dan
memasangnnya di ponsel setelah earphone itu terpasang dia lalu memakainya di
telinga dan menyetel musik yang ada di playlist sambil menunggu dimas
menjemput.
******
Sementara itu
disekolah dimas……………..
KRIIIIIIINNNNNNNNNNNGGGGGGGGG………!!!!!
Bell sekolah sudah
berbunyi nyaring dan semua murid mulai memasukan peralatan sekolahnya ke dalam
tas walaupun guru yan mengajar masih mencatat di papan tulis. Mereka nggak
perduli karna mereka udah muak sama pelajaran yang mengaharuskan mereka
mengahapal tentang alajabar,logaritma,statistika dll itu.
Dimas juga sama
seperti teman-temannya yang lain,dia langsung memasukan peralatannya ke dalam
tas bahkan tanpa merapihkannya terlebih dahulu. Maklum soalnya dimas udah janji
mau jemput ana buat ngerayain hari jadi mereka yang ke 1tahun. Setelah semua
peralatan sekolahnya dimasukan dan guru yang menagajar sudah keluar kelas dimas
langsung berjalan menuju pintu
kelas,tapi tiba-tiba saat dia baru keluar kelas cewek yang tadi dijemput oleh
dia sudah menunggu di depan kelas dan tersenyum saat melihat dimas.
“hay,yuk pulang”
kata cewek itu sambil menggandeng tangan dimas
“aduhh maaf banget
ya ca,aku gabisa ngenterin kamu pulang. Aku udah ada janji sama ana” dimas
berbicara dengan nada yang dibuat se-menyesal mungkin
Caca cewek yang
menjadi selingkuhan dimas langsung berubah mimik mukanya “lho kok gitu?biasanya
juga nganterin aku pulang dulu kan?” tanya caca jutek
“iya tapi maaf
banget hari ini gabisa aku harus langsung jemput dia,ini aja udah telat”
“nggak mau
tau,pokoknya kamu harus anter aku dulu. Kalo nggak……” caca menggantung
kalimatnya “kalo nggak aku bakal kasih tau dia kalo aku pacar kamu juga” caca
mengancam
“jangan ca,jangan”
dimas ketakutan “oke aku anter kamu pulang,tapi aku nggak mampir ya” dima
akhirnya nyerah dan dia bersedia mengantar caca pulang.
“yess….gampang
benget sih begoin si dimas” batin caca dalam hati.
Akhirnya caca dan
dimas puang bersama-sama. Setelah sampai tempat parkir dimas buru-buru
mengambil dan menyalakan mesin motornya,dia langsung memberi helm kepada caca.
Lalu dimas mengendarai motornya dengan keceptan tinggi karna dia sudah telat.
******
Dia bolak-balik
melihat jam tangannya dan melongokan kepalanya ke jalan untuk melihat apakah
ada tanda-tanda bahwa dimas sudah sampai,tapi sampai hampir 1jam orang yang
ditunggu juga belum datang. Sekolahnya juga sudah sepi tinggal anak-anak yang
ada ekskul di hari itu saja yang masih berada di sekolah,angkutan umum yang ke
arah rumahnya sudah lewat berkali-kali. Ana sudah bosan,lalu dengan cepat dia
mengetik sms untuk dimas yang isinya menanyakan dimas ada dimana dan dia jadi
nggak jemput ana lalu ana mengirim pesan itu.
Sekitar 10 menit
kemudia saat ana sedang asyik mendengarkan lagu lewat earphonenya,tiba-tiba
saja dia melihat sepasang sepatu yang sudah sangat dikenalnya. Sepasang sepatu
quick silver berwarna hitam mengkilap berada di depannya “riyan?” kata ana
dalam hati sambil melihat siapa cowok itu apakah benar riyan atau bukan. Saat
ana mendongakkan kepalanya dan melihat cowok itu,cowok yang sekarang malah
duduk disamping ana malah cengengesan memamerkan giginya yang rapi.
“elo yan?ngapain
disini?” tanya ana bingung. Riyan dan ana memang berbeda sekolah. Riyan
bersekolah di STM PUTRA BANGSA sementara ana bersekolah di SMIP ATLANTICA.
Riyan yang ditanya
seperti itu Cuma garuk-garuk kepala,karna dia emang bingung mau jawab apa
“gapapa tadi kebetulan lewat sini,terus liat lo duduk sendirian di halte jadi
gue samperin aja.” Riyan berbohong jelas-jelas dia kesana kerana mau jemput ana
soalnya dia kangen udah 2hari nggak ketemu ana “lagi nunggu siapa?” tanya riyan
Ana bingung
mendengar jawaban riyan soalnya sekolah dia sama sekolah riyan beda arah jadi
nggak mungkin kalo kebetulan lewat “alah bilang aja lo kangen sama gue,iya
kan?” jawab ana sambil ketawa “hue lagi nunggu dimas nih,dia mau jemput gue
katanya tapi sampe jam segini belom dateng juga”
Dalam hati riyan
berkata ‘tau aja kalo gue kangen sama lo na’ tapi dia gaberani bilang soalnya
tadi ana bilang dia meu dijempu dimas,hati riyan langsung cemburu dengernya
tapi dia gamungkin nunjukin itu “ohh yaudah kalo gitu,gue temenin deh sampe
dimas dateng”
“thanks yan” ujar
ana sambil memasukan earphone kedalam tasnya karna dia sudah tidak membutuhkan
itu lagi soalnya udah ada riyan yang bakal jadi temen ngobrol dia.
Ana dan riyan
terlibat dalam pembicaraan seru sesekali mereka tertaw geli dan sesekali pula
mereka saling memukul satu sama lain. Tanpa ana tahu sebenernya didalam hari
riyan sedang berharap kalau dimas ngga jadi jemput ana dengan begitu dia bisa
pulang bareng ana.
Tapi sayang dewi
fortuna belum berpihak kepada riyan karna nggak lama kemudian dimas datang,dan
langsung menghampiri mereka
“hay” dimas menyapa
mereka
“hay dim” ana
langsung berdiri begitu melihat dimas
“hay dim’ riyan
langsung ikut berdiri dan langsung ber-toss ria dengan dengan dimas
“hay yan,udah lama?”
tanya dimas sambil menyambut toss-an riyan
“lumayan dim,nih
abisan cewe lo gamau ditinggal sendirian” riyan mengejek ana
“ihh apaan,bohong
tuh dia,orang tadi dia sendiri yang nyamperin aku kesini” ana membantah omongan
riyan
“udah,udah yang
penting kau nggak sendirian nunggunya. Thanks ya yan udah mau nemenin ana”
dimas berterimakasih sambil merangkul pundak ana
Riyan mulai panas melihat
itu,dia lebih baik pergi dari ditu secepatnya sebelum dia tambah cemburu lagi
“selo aja dim,yaudah gue balik duluan ya byee!!” riyan berjalan meninggalkan
halte
“lhoo yan.,lo nggak
mau ikut kita?” ana bertanya
“ya nggak lah,masa
gue mau ngerecokin orang pacaran sih’ jawab riyan tanpa menengok kebelakang dan
langsung naik ke motornya
“oh yaudah deh” ana
agak sedikiti kecewa karena riyan gabisa ikut
“yaudah gue cabut
ya,have fun lo berdua” riyan lalu menyalakan motornya dan pergi
“byeee yannn!!!!!”
dimas berteriak sambil melambikan tangan “yuk kita berangkat ntar pulangnya
kesorean lagi” dimas lalu menggandeng tangan ana dan menuntun ana ke motornya.
Setelah ana sudah naik ke boncengan dan memakai helmnya,dimas langsung
menyalakan mesin motor dan pergi meninggalkan halte itu
Selama perjalanan
menuju salah satu mall di jakarta ana dan dimas hanya diam,mereka larut dalam
pikiran mereka masing-masing. Dimas yang masih dengann rasa bersalahnya dan ana
yang masih sedikit kecewa karena riyan nggak mau ikut jalan bareng mereka.
Sekitar 20menit
mereka sampai di sebuah mall,setelah memarkir motornya merek langsung aik
kelantai yang paling atas karena mereka ingin menonton. Sesampainya di bioskop
mereka langsung membeli tiket dan pilihan mereka jatuh kepada film drama
romantic. Setelah membeli pop corn dan minuman mereka langsung masuk ke studio
yang sesuai dengan yang ada di tiket mereka,dan saat mereka masuk ternyata
sudah gelap dan film akan segera dimulai.
******
Sementara itu riyan
yang sudah sampai di rumahnya,langsung masuk kamar dan melempar diri ke tempat
tidurnya. Riyan menatap langit-langit kamarnya yang berwarna biru dan
berlukiskan langit dengan awan-awan yang indah.
“sial!!!kenapa tadi
si dimas harus dateng sih,padahal kan gue udah berdoa supaya dia nggak dateng.
Ehhh dia malah nongol nggak tau apa gue lagi kangen sama ana” riyan ngedumel
sendiri “hemm…kira-kira mereka lagi ngapain ya sekarang,emmm ana sedih nggak ya
tadi gue nolak buat ikut,emmm ana seneng nggak ya jalan sama dimas” riyan mulai
bertanya-tanya sendiri,sampai akhirnya dia merutuk dirinya sendiri “bego banget
sih gue,ana gamungkin sedih lah gue nggak ikut kan dia mau ngerayain hari
jadian dia sama dimas,ana juga pasti senenglah jalan sama dimas kan dia udah
lama gaketemu dimas,ana sekarang pasti lagi seneng-seneng sama dimas dan lupa
sama gue,iya pasti” riyan mengambil keputusan sendiri yang sebagian besar tidak
benar.
Saat riyan masih
terlarut dengan pikirannya dan dengan asumsi bahwa ana sedang bersenang-senang
dan lupa sama dia,tiba-tiba saja ponsel yang ditaruh disaku celananya bergetar
tanda ada sms masuk. Riyan langsung mengambil ponselnya dan membaca nama
pengirim yang tertera di layat ponselnya “dari syafa” batin riyan,lalu membuka
sms itu dan membaca isinya
From: 0899********
(Kasyafa Ahzia Putri)
Message: yan udah
pulang belom?
Singkat padat dan
jelas banget sms dari syafa,dengan cepat riyan langsung membalas smsm itu
To: 0899********
(Kasyafa Ahzia Putri)
Message: udah kok
fa,ini malah udah dikasur hehe kamu udah pulang?
Nggak lama ponsel
riyan bergetar lagi,dia langsung membuka pesan itu dan membacanya
From: 0899********
(Kasyafa Ahzia Putri)
Message: udah juga
kok,baru aja nyampe. Kamu udah makan siang belom? Kalo belom makan dulu sana.
Riyan tersenyum
membaca sms itu,lalu langsung
membalasnya
To: 0899********
(Kasyafa Ahzia Putri)
Message: udah aku
udah makan siang tadi,kamu udah? Fa aku ngantuk,aku tidur siang dulu ya byeeee
love you :*
Setelah mengirim
pesan itu riyan langsung membenarkan posisi tidurnya karna dia cape banget dan
lagi pengen istirahat. Lalu ponselnya bergetar lagi dan riyan langsung membaca
isi sms yang pasti dari syafa itu
From: 0899********
(Kasyafa Ahzia Putri)
Message: ini aku
baru mau makan yan. Oke have a nice rest ya yan,love you more J
Setelah membaca sms
itu riyan langsung tertidur
******
“dim aku laper
nih,makan yuk” ana memegangi perutnya yang memang sudah kelaparan
Melihat ekspresi
muka ana yang lucu dimas langsung mengusap puncak kepala ana “yuk aku juga
laper nih,kita mau makan apa?” tanya dimas
“emmmm…..aku mau
pizza aja deh,gamau makan nasi” kata ana masih memegangi perutnya
“oke yukk kita
makan” dimas merangkul ana dan mereka berdua berjalan menuju tempat penjual
pizza
Sesampainya di
tempat penjual pizza mereka langsung memilih tempat duduk yang berada di pojok
dan memesan pizza yang mereka inginkan. Setelah pesanan mereka datang ana
langsung memakan dengan lahapnya karna dia emnag lagi kelaparan tingkat gunung
merapi *lebay*. Dimas Cuma bisa geleng-geleng kepala liat tingkah ana dan
akhirnya dia juga ikut-ikutan ana memakan pizza dengan lahapnya,setelah selesai
makan dan sudah kenyang pastinya dan sudah bayar juga mereka keluar counter
pizza itu
“mau kemana lagi nih
kita?” tanya dimas
Ana melihat jam
tangannya dan keget ketika tau bahwa itu sudah jam 5 sore “haha?!!!udah jam 5?
Wahh gawat bisa-bisa aku dimarahin mamah nih,kita pulang aja yuk”
“oke deh kita
pulang” dimas langsung mengiyakan permintaan ana dan mereka pun berjalan enuju
parkiran.
Setelah keluar dari
area parkir mall tersebut dimas langsung melajukan motornya menuju rumah ana.
Tidak sampai 30 menit mereka sudah sampai di depan rumah ana,ana langsung turun
dan melepaskan helmnya “makasih ya dim buat hari ini,aku seneng banget” ucap
ana sambil tersenyum
“sama-sama ya na,aku
juga seneng banget” dimas lalu mengecup lembut kening anaa “yaudah aku pulang
ya,maaf nggak bisa mampir salam aja ya buat mamah kamu”
“iya nggak apa-apa
kok,yaudah kamu hati-hati ya”
“iya na
daaaaahhhh!!!!” dimas lalu menjalankan motornya dan menghilang dibalik tikungan
Setelah ana tidak
melihat motor dimas lagi,dia langsung masuk ke dalam rumahnya dan langsung
menuju kamarnya.
******
Ana yang sudah
bersiap-siap ingin tidur karan sumaph dia capek banget hari ini,karena itu
walaupun jam dikamarnya menunjukan baru pukul 20.00 dia sudah memutuskan untuk
tidur. Tapi saat dia baru saja ingin memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya
menjeritkan ringtone yang menandakan bahwa aga telfon masuk. Ana langsung
mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelfonnya,ternyata syafa yang
menelfon langsung saja ana mengangkat telfon itu
“halo fa” kata ana
mengawalai pembicaraan
“halo na” jawab
syafa
“ada apa nih
malem-malem telfon gue?tumben banget” ana bertanya
“nggak ada apa-apa
kok,Cuma kangen aja sama lo hhehe”
“wahhhh kalo itu
sihgue udah nggak kaget,gue emang nangeinin kok orangnya hahaha” ana
membetulkan posisi tubuhnya yang tadinya tiduran menjadi duduk dengan punggung
yang dia sandarkan di kasur
“ah elo mah bisa
aja,penyakit over confident lo bukannya ilang malah nambah ya hahaha”
“bbuaaahahahaahahaha!!!!!”ana
ketawa ngakaka
“sebenernya gue
pengen cerita sih sama lo na” akhirnya syafa mengatakan maksut sebenernya
“cerita apa nih?”
sebenrnya ana yakin pasti syafa mau cerita tentang riyan
“emmm tentang riyan”
syafa emang udah biasa cerita tentang semua perasaannya ke riyan itu sama
ana,ngggak ada yang ditutupin lagi sama syafa kalo udah cerita tenrang riyan ke
cewek stu itu
“wahh kenapa lagi
anak kunyuk satu itu?” ana mencoba bersikap wajar
“gini naaa,hari
mingu nanti kan gue 8bulan sama riyan rencananya gue pengen beliin dia sesuatu
gitu. Lo tau nggak dia sekarang lagi mau apa?” syafa langsung to the point
“minggu? Dua hari
lagi doong? Kok mepet banget sih fa?”
“iya nih sorry
ya,makanya gue tanya langsung ke elo. Elo tau nggak riyan lagi kepengen apa?”
“setau gue sih riyan
lagi kepengen sepatu sama jacket kulit fa” ana memberitahu syafa
“kalo besok lo
temenin gue nyari sepatu sama jaket mau nggak? Lo kan tau selera riyan kayak
gimana”
Ana berpikir sejenak
“emmm oke deh,besok gue juga free kok” ana akhirnya menyetujui
“thanks na,oh iya
tolong jagain riyan ya na” pinta syafa
“maksutnya?” ana
nggak ngerti sama ucapan syafa
“gue ngerasa dia
mulai ngejauh akhir-akhir ini,dia lebih cuek na. gue takut dia lagi suka sama
cewek laen”
Deg!! Ana langsung
kaget dan gelagapan dia nggak bisa ngomong apa-apa
“naaa halooooo
anaaaa,,,lo masih hidup kan?” syafa memanggil ana karna tidak ada jawaban
Ana tersadar dan
menjawab dengan terbata-bata “ahh…iii..yyyaaaaa fa gue pasti bakal jagain riyan buat lo”
“lo kenapa sih
na?kok jadi gagap begitu?” syafa heran dengan perubahan ana
“ahh nggak gapapa
kok fa,pokoknya lo tenang aja ya gue pasti bakal jagain riyan buat lo” ana
mencoba meyakinkan syafa
“ohhh,oke deh thanks
ya na lo emang the best. Oke sampe ketemu besok ya”
“sama-sama fa,oke
byeeee”
Setelah telfon
ditutup ana langsung terdiam kata-kata syafa kembali terngiang di telinganya.
Syafa bilang riyan sekarang berubag dia jadi lebih cuek,ngejauh dan yang paling
parah syafa curiga kalo riyan lagi suka sama cewek lain.
“Tuhannnnn gimana
ini?gimana kalo syafa tau cewek yang lagi di sukain riyan itu gue” tanpa sadar
butiran-butiran bening mulai membasahi pipi syafa. Dia benar-benar merasa
bersalah sama syafa dia ngerasa kalo dia itu orang paling jahat di dunia. Syafa
udah percaya banget sama dia tapi dia malah mengkhianati kepercayaan syafa itu.
Ana menangis tanpa suara malam itu hanya tetesan air mata yang terus mengalir
yang menandakan kalau dia sedang menangis,setelah lelah menangis akhirnya ana
tertidur. Di wajahnya terlihat jelas penyesalan yang sangat dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar